RSS

Revisi Jurnal Pendidikan Matematika



JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 1, NO.2, JULI 2007
Penilaian Portofolio dalam Matematika
Penulis : DR. Budi Santoso, M.SI

 Paradigma baru pendidikan matematika, sesuai dengan pesan kurikulum tingkat satuan pendidikan, menghendaki dilakukan inovasi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Kebiasaan guru dalam mengumpulkan informasi mengenai tingkat pemahaman siswa melalui pertanyaan, observasi, pemberian tugas dan tes akan sangat bermanfaat dalam menentukan tingkat penguasaan dan mengevaluasi keefektifan proses pembelajaran matematika pada siswa. Informasi yang akurat tentang hasil belajar, minat dan kebutuhan siswa serta evaluasi yang efektif  hanya dapat diperoleh melalui asesmen dan sistem penilaian yang autentik dan berkesinambungan. Saat ini, banyak kajian yang diarahkan kepada suatu model penilaian yang lebih fokus kepada asesmen yang realistik dan kontekstual, yang memperhatikan proses belajar dan setting pembelajaran siswa sebagai orang yang melakukan proses belajar itu sendiri.
Terkait dengan paradigma baru pendidikan matematika di atas, maka portofolio, atau pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio adalah model yang sangat dekat dengan karakteristik permasalahan penilaian sebagaimana yang dideskripsikan. Stiggins (1994) memberikan alasan dari sisi domain yang harus dicapai siswa dari pelajaran matematika, yakni (a) belajar menghargai matematika; (b) yakin (percaya diri) mampu dalam mengerjakan matematika; (c) menjadi pemecah masalah matematika; (d) belajar berkomunikasi melalui matematika; dan (e) belajar memberi alasan secara matematik.

Pengertian portofolio
Dari berbagai pengertian portofolio, salah satunya yaitu pengertian portofolio menurut Johnson and Johnson (dalam Janet, 2002: 98) mendefinisikan, “A portfolio is an organized collection of evidence accumulated over time on a student’s or group’s academic progress, achievements, skills, and attitudes. Hal ini berarti portofolio merupakan koleksi dari bukti-bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti prestasi, keterampilan, dan sikap siswa. Portofolio dapat menampilkan pekerjaan terdahulu dan pekerjaan terbaru sehingga mengilustrasikan kemajuan belajar siswa (Janet, 2002: 98).
Portofolio itu beragam jenisnya, guru dapat mengumpulkannya melalui banyak cara sesuai dengan tujuan, cara yang akan dipakai, tingkatan siswa atau jenis kegiatan yang dilakukan.
Portofolio sangat bermanfaat dalam memberikan informasi dan sebagai alat evaluasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa memberikan gambaran otentik kepada guru. Selain itu dengan portofolio yang dibuat siswa, guru dapat memperoleh informasi mengenai sikap siswa terhadap matematika, guru, cara dan gaya serta metode mengajar guru yang dapat dijadikan umpan balik dalam proses perbaikan pembelajaran.

Asesmen adalah kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pelaksanaan pembelajaran dan pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini, Asesmen portofolio juga dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi rasa tanggungjawab dalam belajar, memonitor diri sendiri dalam kegiatan belajar, menanamkan kesadaran untuk meningkatkan kemampuan diri dan membuat argumen-argumen yang logis. Baik siswa maupun guru harus melaporkan proses pembelajarannya secara jujur agar portofolio bukan sekedar kumpulan hasil kerja siswa, melainkan kumpulan hasil kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa.
Sebagai calon guru kita harus lebih peka terhadap perkembangan-perkembangan pendidikan yang lebih menginginkan sistem atau cara yang dilakukan secara lebih inovatif, terintegrasi dan bersinambungan. Portofolio adalah salah satu cara mencari informasi dan mengevaluasi tentang tingkat pemahaman siswa, hasil belajar yang akurat, serta minat dan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran agar tercapailah tujuan pendidikan Indonesia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar